“Bayangan semu”
Rindu ini seolah hanya tau berkelana.
Tanpa tahu untuk siapa?
Tanpa tahu arahnya akan kemana?
Padahal, tak pernah pula berjumpa.
Sungguh, benar-benar memilukan
Apakah ini sebuah perasaan?
Ya, perasaan yang sungguh-sungguh mengharapkan.
Karena, rasa ini sudah benar-benar jatuh kelewatan.
Sebelumnya, kita tidak pernah benar-benar berlayar di samudra.
Kita tidak pernah meilihat gugusan bintang bertebaran di langit nusantara.
Kita tidak pernah pula menaiki sampan secara bersama-sama dalam waktu yang cukup lama.
Tapi, mengapa sih rasa ini begitu kuat tercipta?
Padahal aku tahu, kamu hanya bayangan semu yang hanya kupikirkan.
Aku hanya dapat menikmatimu dengan keberadaan juga pena dan kertas yang kutuliskan.
Dengan cerita yang ku inginkan juga dengan melewati ilusi yang kumainkan.
Aku sudah terlanjur jatuh cinta pada sosok semu yang kuciptakan.
Horizon memanggilku, membawaku entah kemana
Tanpa kusadari, aku telah sampai di tengah lautan ditemani kertas juga pena.
Aku selalu mengharapkan sosokmu untuk datang dan tercipta seutuhnya dengan sempurna.
Aku harap kau pun akan membalas nya dengan seribu cinta pula yang paripurna.
0 Komentar